Hari Kesehatan Sedunia: Fondasi “Awal yang Sehat, Masa Depan Penuh Harapan”
Setiap tahun, pada tanggal 7 April, dunia memperingati Hari Kesehatan Sedunia (World Health Day), sebuah inisiatif global yang diprakarsai oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sejak tahun 1950 untuk menandai hari berdirinya organisasi tersebut. Peringatan ini bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan sebuah momentum penting untuk menarik perhatian global terhadap isu-isu kesehatan prioritas yang memengaruhi miliaran jiwa di seluruh dunia. Citra hati berwarna merah, simbol universal kehidupan dan kesehatan, yang sering muncul dalam kampanye visual, mencerminkan fokus abadi pada organ vital ini dan kesejahteraan manusia secara menyeluruh.
Pada tahun 2025, Hari Kesehatan Sedunia mengusung tema “Healthy Beginnings, Hopeful Futures” atau “Awal yang Sehat, Masa Depan Penuh Harapan”. Tema ini diluncurkan sebagai kampanye sepanjang tahun yang berfokus pada kesehatan medinovadiagnostic.com ibu dan bayi baru lahir, menekankan bahwa kesehatan yang kuat dimulai sejak awal kehidupan. Kampanye ini bertujuan untuk mengurangi kematian ibu dan bayi baru lahir yang dapat dicegah dan memprioritaskan kesejahteraan perempuan dalam jangka panjang.
Mengapa Kesehatan Ibu dan Bayi Begitu Penting?
Kesehatan ibu dan bayi adalah indikator penting kemajuan sistem kesehatan suatu negara. Data menunjukkan bahwa hampir 300.000 wanita meninggal setiap tahun karena komplikasi terkait kehamilan dan persalinan, dan lebih dari 2 juta bayi meninggal dalam bulan pertama kehidupan mereka. Kematian yang seharusnya dapat dicegah ini terjadi kira-kira setiap 7 detik, menyoroti pentingnya akses terhadap layanan kesehatan berkualitas. Kampanye “Awal yang Sehat, Masa Depan Penuh Harapan” berusaha menyediakan informasi dan dukungan untuk memastikan setiap perempuan dan bayi memiliki kesempatan untuk hidup dan berkembang.
Perspektif Indonesia: Menghadapi Tantangan Kesehatan
Di Indonesia, Hari Kesehatan Sedunia menjadi pengingat untuk mengatasi tantangan kesehatan, termasuk peningkatan penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, dan diabetes, yang menjadi penyebab utama kematian. Penyakit jantung tetap menjadi penyebab kematian global nomor satu. Di Indonesia, angka kematian akibat penyakit jantung meningkat, dipengaruhi oleh faktor risiko seperti pola makan tidak sehat, merokok, kurang aktivitas fisik, hipertensi, dan diabetes. Peringatan ini menyerukan tindakan dari pemerintah untuk berinvestasi dalam cakupan kesehatan universal dan dari individu untuk menjaga kesehatan pribadi. Kesehatan adalah hak asasi manusia, dan akses layanan kesehatan tanpa kesulitan finansial adalah penting.
Langkah Konkret Menuju Kesehatan yang Lebih Baik
Untuk mencapai “kesehatan untuk semua,” kolaborasi diperlukan. Individu dapat menerapkan gaya hidup sehat, seperti makan makanan bergizi, berolahraga, tidak merokok, dan mengelola stres. Deteksi dini melalui pemeriksaan kesehatan rutin juga penting. Meningkatkan kesadaran masyarakat juga berkontribusi pada kesehatan yang lebih baik. Hari Jantung Sedunia pada 29 September juga menekankan pentingnya kesehatan jantung. Hari Kesehatan Sedunia pada akhirnya mengingatkan bahwa kesehatan adalah aset berharga. Dengan fokus pada “Awal yang Sehat, Masa Depan Penuh Harapan,” kita berinvestasi pada masa depan yang lebih baik bagi semua.
